Monday, September 27, 2010

Standar Nasional Indonesia (SNI)

Standar Nasional Indonesia
SNI 03-2835-2002
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional


Prakata
Untuk menentukan biaya bangunan / building cost rancangan pekerjaan konstruksi dari
suatu gedung dan perumahan, diperlukan suatu acuan dasar. Acuan tersebut adalah
analisa
biaya konstruksi yang disusun melalui kegiatan penelitian produktifitas pekerja dilapangan.
Khususnya analisa biaya konstruksi seperti yang termuat dalam buku ini merupakan hasil
penelitian yang dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman pada tahun
1988 hingga tahun 1991. Sebagian besar telah dijadikan standar bernomor SNI. Agar lebih
luas cakupannya maka pada tahun 2001 dilakukan penyusunan dan penyempurnaan
terhadap SNI tersebut.
Diharapkan analisa ini dapat menunjang usaha pemerintah baik pusat maupun daerah
dalam meng-efisiensikan dana pembangunan yang dialokasikan.
Bandung, November 2001
Panitia Teknis Standarisasi
Bidang Konstruksi Bangunan
SNI 03-2835-2002

Pendahuluan
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan pembangunan gedung dan
perumahan, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya
Konstruksi disingkat ABK. Analisa biaya konstruksi yang selama ini dikenal yaitu analisa
BOW (Burgeslijke Openbare Werken) 28 Pebruari 1921, No. 5372 A, perlu diadakan
perbaikan atau revisi. Ditinjau dari perkembangan industri konstruksi saat ini, analisa
tersebut belum memuat pengerjaan beberapa jenis bahan bangunan yang ditemukan
dipasaran bahan bangunan dan konstruksi dewasa ini. Untuk ini Pusat Penelitian dan
Pengembangan permukiman pada tahun 1987 sampai tahun 1991 melakukan penelitian
untuk mengembangkan analisa tersebut diatas.
Pendekatan penelitian yang dilakukan yaitu melalui pengumpulan data sekunder berupa
analisa biaya yang dipakai oleh beberapa kontraktor dalam menghitung harga satuan
pekerjaan. Disamping itu dilakukan pula pengumpulan data primer, melalui penelitian
lapangan pada proyek-proyek pembangunan perumahan. Data primer yang diperoleh
dipakai sebagai pembanding / cross-check terhadap kesimpulan data sekunder yang
diperoleh. Kegiatan tersebut diatas telah menghasilkan produk analisa biaya konstruksi yang
telah dikukuhkan sebagai Standar Nasional Indonesia / SNI pada tahun 1991 – 1992, namun
hanya untuk perumahan sederhana.
Agar lebih memperluas sasaran analisa biaya konstruksi ini, maka SNI tersebut diatas pada
tahun 2001 dikaji kembali untuk disempurnakan dengan sasaran lebih luas yaitu bangunan
gedung dan perumahan, sehingga judul analisa ini sebagai Analisa Biaya Konstruksi
Bangunan Gedung dan Perumahan.
Bandung, November 2001

SNI 03-2835-2002

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah
1 Ruang lingkup
Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan disusun sebagai acuan dasar yang seragam
para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga
satuan berbagai pekerjaan untuk bangunan gedung dan perumahan. Jenis pekerjaan yang
dicakup meliputi :
1. Pekerjaan galian tanah biasa dan tanah keras dalam berbagai kedalaman
2. Pekerjaan Stripping / Pembuangan Humus
3. Pekerjaan Pembuangan Tanah
4. Pekerjaan Urugan kembali, urugan pasir, pemadatan tanah, perbaikan tanah sulit dan
urugan sirtu.
5. Pekerjaan Pembuatan jalan sementara
Pelaksana pembangunan gedung dan perumahan yang dimaksudkan adalah pihak-pihak
yang terkait dalam pembangunan Gedung dan Perumahan yaiutu para perencana,
konsultan, kontraktor maupun perseorangan dalarn memperkirakan biaya bangunan
Tata cara perhitungan ini, memuat indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi tehnis pekerjaan yang
bersangkutan.
2 Acuan normatif
Tata cara ini disusun merujuk kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang
telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisa BOW 1921
dan penelitian analisa biaya konstruksi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Permukiman pada tahun 1988 sampai dengan 1993.
Tata cara ini merujuk pula kepada beberapa SNI Analisa Biaya Konstruksi antara lain :
SNI 03-2835-1992 / SK.SNI T-01-1991-03, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan
persiapan dan pekerjaan tanah untuk bangunan sederhana
Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman tahun 1988 - 1991, Hasil Penelitian
Analisa Biaya Konstruksi
3 Persyaratan
3.1 Persyaratan umum
Persyaratan umum dalam perhitungan harga satuan sebagai berikut :
a. Perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan
harga bahan dan upah kerja sesuai dengan kondisi setempat,
SNI 03-2835-2002

b. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar
spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan.
3.2 Non teknis
Persyaratan non teknis dalam perhitungan harga satuan pekerjaan sebagai berikut :
a Pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan kepada gambar dan
rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ;
b Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan toleransi sebessar 15%-20% dimana
didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya termasuk biaya langsung dan tidak
langsung;
c Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per-hari
4 Istilah dan definisi
4.1 analisa biaya konstruksi
Suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi, yang dijabarkan dalam
pekerjaan bahan bangunan dan upah kerja dengan harga bahan bangunan dan standar
pengupahan pekerja, untuk menyelesaikan persatuan pekerjaan konstruksi
4.2 harga satuan pekerjaan
harga yang harus dibayar untuk menyelesaikan satu jenis pekerjaan konstruksi
4.3harga satuan bahan
harga yang harus dibayar untuk membeli persatuan jenis bahan bangunan
4.4 satuan pekerjaan
Satuan jenis kegiatan konstruksi bangunan yang dinyatakan dalam satuan panjang, luas,
volume dan unit
4.5 Indeks
faktor pengali / koefisien sebagai dasar perhitungan biaya bahan dan upah kerja
4.6 Indeks bahan
indeks kuantum yang menunjukan kebutuhan bahan bangunan untuk setiap satuan jenis
pekerjaan

4.7 indeks tenaga kerja
indeks kuantum yang menunjukan kebutuhan waktu untuk mengerjakan setiap satuan jenis
pekerjaan
4.8 bangunan gedung dan perumahan
bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan kehidupan bermasyarakat.
5 Contoh pengisian
5.1 1 m3 Pasang pondasi batu kali, 1 Pc : 5 Ps.
5.1.1 Bahan
- Batu belah 15/20 1,100 M3 x Rp.40.000,- = Rp. 44.000,-
- Semen portland 136,000 Kg x Rp. 400,- = Rp. 54.400,-
- Pasir pasang 0,544 M3 x Rp.45.000,- = Rp. 24.480,-
Jumlah (1) = Rp. 122.880,-
5.1.2 Tenaga
- Pekerja 1,500 HO x Rp.15.000.- = Rp. 22.500,-
- Tukang batu 0,600 HO x Rp.20.000,- = Rp. 12.000,-
- Kepala tukang 0,060 HO x Rp.25.000.- = Rp. 1.500,-
- Mandor 0,075 HO x Rp.30.000:- = Rp. 2.250,-
Jumlah (2) = Rp. 38.250,-
Jumlah (1) + (2) = Rp. 161.130,-
6 Analisa biaya konstruksi pekerjaan tanah
6.1 1 m3 Galian tanah biasa sedalam 1 meter.
6.1.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,400 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,040 Oh
6.2 1 m3 Galian tanah biasa sedalam 2 meter.
6.2.1 Tenaga
- Pembantu 0,526 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,052 Oh
6.3 1 m3 Galian tanah biasa sedalam 3 meter.
6.3.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,735 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,073 Oh
6.4 1 m2 Galian tanah keras sedalam 1 meter.
6.4.1 Tenaga
- Pembantu 0,625 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,062 Oh
6.5 1 m3 Galian tanah cadas sedalam 1 meter.
6.5.1 Tenaga
- Pembantu tukang 1,250 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0, 125 Oh
6.6 1 m3 Galian tanah lumpur sedalam 1 meter.
6.6.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,823 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,083 Oh
6.7 1 m2 Pekerjaan stripping setinggi 1 meter.
6.7.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,050 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,005 Oh
6.8 1 m3 Pembuangan tanah sejauh 150 meter.
6.8.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,516 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,050 Oh
6.9 1 m3 Urugan kembali.
6.9.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,192 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,019 Oh
6.10 1 m3 Pemadatan Tanah.
6.10.1 Tenaga
- Pembantu tukang 0,500 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,050 Oh
6.11 1 m3 Urugan pasir.
6.11.1 Bahan
- Pasir urug 1,200 M3
6.11.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0,300 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,010 Oh
6.12 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 Kp : 3Ps : 7 TL
6.12.1 Bahan
- Pasir urug 0,330 M3
- Kapur padam 0,109 M3
- Tanah liat 0,763 M3
6.12.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0,833 Oh
- Tukang batu 0.416 Oh
- Kepala tukang 0,040 Oh
- Mandor 0,083 Oh
6.13 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 Kp: 5 TL.
6.13.1 Bahan
- Kapurpadam 0,200 M3
- Tanah liat 1,000 M3
6.13.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0,833 Oh
- Tukang batu 0,416 Oh
- Kepala tukang 0,041 Oh
- Mandor 0,081 Oh
6.14 1 m3 Lapisan pudel campuran 1 Kp: 5 Ps
6.14.1 Bahan
- Kapur padam 0,200 M3
- Tanah liat 1,000 M3
6.14.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0,833 Oh
- Tukang batu 0,416 Oh
- Kepala tukang 0,041 Oh
- Mandor 0,081 Oh
6.15 1 m2 Pemasangan lapisan ijuk.
6.15.1 Bahan
- Ijuk 1,200 M3
6.15.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0, 150 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,015 Oh
6.16 1 m2 Urugan sirtu.
6.16.1 Bahan
- Sirtu 1,200 m3
6.16.2 Tenaga
- Pembantu tukang 0,250 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,025 Oh
6.17 1 m2 pembuatan jalan sementara, tebal 25 cm.
6.17.1 Bahan
- Batu belah 0,250 m3
- Kerikil 0,030 m3
- Pasir 0,050 m3
6.17.2 Tenaga
- Pembantu tukang 1,00 Oh
- Tukang gali -
- Kepala Tukang -
- Mandor 0,10 Oh

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More